Wanita – Den Badhak

Mencoba mengklik postingan milik kakakku dan kutemukan kutipan tentang sebuah Jilbab itu mengingatkan tentang salah seorang perempuan berjilbab yang kukenal, perempuan yang selalu kusimpan wajahnya dalam ingatan, perepmuan yang selalu menjadi sang idaman.

Kukenal dia sejak dari kecil tetapi baru akrab ketika aku menginjak bangku kuliah, mungkin perkenalan kami yang kedua hanyalah sebuah kebetulan atau ujian dari tuhan tapi bagiku itu adalah takdir dari tuhan. Sebulan setelah hubunganku dengan seorang wanita gagal aku betemu dengannya pertama kali di dunia maya, saat itu perasaanku hanya biasa tapi rasanya ada yang berbeda setiap kali aku mengingatnya. cuma sebentar kami berkenalan di dunia maya dan bertemu langsung lewat sebuah acara pernikahan seorang teman, kukira hari itu hari terbaikku dan terakhir kali aku bertemu dengannya tetapi Tuhan masih ingin tetap aku bersamanya karena itu sesekali aku keluar dengannya.

kubiarkan perasaanku mengalir apa adanya tanpa adanya suatu ikatan dengan menganggapnya teman biasa tapi setiap kali dia tersenyum di hadapanku perasaan itu mulai muncul. apakah ini yang dinamakan cinta ?, untuk remaja sepertiku perasaan cinta sudah mengalahkan logika di dalam otakku tapi tanpa sadar aku menikmatinya. menikmati waktu bersamanya.

Pernah terlintas di pikiranku untuk menyatakan perasaanku padanya tapi aku takut akan penolakan, aku takut bilamana kesempatan bersamanya akan hilang karena itu aku tetap menyimpan perasaan itu. Aku bermimpi ceritaku dengannya akan menjadi cerita dongeng dengan akhir bahagia tapi kehendak Tuhan lain dengan menjadikan perasaanya padaku menjadi sebuah kebencian. Tidak tahu kenapa dia semakin menjauh dariku seperti sebuah lagu melow yang dimainkan secara terus menerus. Kukira diriku akan menjadi spesial untuknya tetapi aku terlihat seperti pemuda bodoh yang diperalat oleh seorang perempuan.

Kucoba untuk melupakannya tapi perasaanku menjadi sangat besar terhadapnya , saat ini aku mencoba untuk terus melupakannya tapi entah kenapa sekarang dia mencoba hadir dalam kehidupanku kembali. Sepertinya aku perlu membuat mesin pencuci otak untuk membersihkan ingatannya dalam pikiranku, aneh bukan akhir cerita postingan ini semakin tidak nyambung dengan judulnya diatas.